KEBUDAYAAN BALI


       Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

         Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan. 

         Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil seni budayanya. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. 



Rumah Adat 

1. Bangunan Angkul – Angkul 


Angkul-angkul merupakan bangunan yang menyerupai gapura yang juga memiliki fungsi sebagai pintu masuk. Ada hal yang membedakan angkul-angkul ini dengan yang lainnya, yaitu bangunan ini memiliki atap di atasnya. 

2. Aling – Aling 


Aling – aling merupakan bangunan yang berdominan sebagai pembatas antara angkul-angkul dan pekarangan ruangan atau biasa di sebut dengan tempat suci. 

3. Bangunan Sanggah 


Bangunan sanggah merupakan bangunan suci yang biasanya terletak di sebelah ujung timur laut dari rumah. Fungsi dari bangunan sanggah sebagai tempat sembahyang bagi keluarga besar yang biasa melakukan sembahyang umat Hindu. 

4. Rumah Adat Bale Manten


Bangunan satu ini merupakan bangunan yang khusus untuk anak perempuan dan kepala keluarga. Bale tersebut berbentuk persegi panjang dan biasa diletakkan di sebelah timur. Di dalam ruangan bale tersebut terdapat 2 bale yang lainnya yang biasa terdapat di sebelah kanan dan juga kiri. 


Pakaian Adat

1. Baju Safari 


Baju Safari merupakan baju adat Bali yang dikenakan oleh kaum laki-laki. Bentuk baju safari adalah seperti kemeja pada umumnya, dan komplit disertai dengan kerah dan kancing. Terdapat juga saku yang dibuat di bagian kiri atau kanan. Warna Baju Safari identik dengan bersih, sehingga warna untuk kemeja yang tepat adalah putih bersih. 

2. Udeng 


Udeng merupakan nama lain dari ikat kepala atau penutup kepala yang dikenakan bersama dengan baju adat Bali. Selain udeng digunakan bersamaan dengan baju khas Bali, udeng juga dipakai ketika penduduk beribadah di dalam candi. 

3. Kamen 


Kamen merupakan kain bawahan pada pakaian adat Bali yang dikenakan oleh penduduk asli Bali. Untuk pria, umumnya mengenakan 2 lembar kain yang digunakan untuk menutupi bagian bawah. Kain yang ada di bagian dalam inilah yang yang disebut kamen, sementara pada bagian luarnya disebut sebagai saput dan diikatkan pada selendang dengan tujuan agar kain kamen tidak lepas. Sedangkan untuk wanita, caranya sedikit berbeda. Kamen hanya diikatkan melingkar pada bagian pinggang saja dari sisi kiri ke kanan. Selanjutnya tinggal diikatkan pada sebuah selendang yang dibawa. 

4. Kebaya Bali


Sekilas terlihat seperti pakaian adat Jawa, namun Bali juga memiliki pakaian khas yang serupa. Kebaya Bali berbeda dengan kebaya Jawa. Ciri khas yang membedakan adalah kebaya Bali memiliki lengan dan bahu dengan desain terbuka. 


Upacara Adat 

1. Upacara Ngaben 


Upacara ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali. Pada saat orang telah meninggal bagi masyarakat Bali wajib untuk disucikan dengan menggunakan media api, yaitu dengan cara membakar jenazah sampai menjadi abu. Setelah itu abu dari hasil pembakaran jenazah dilarutkan di laut. 

2. Upacara Mepandes 


Upacara mepandes merupakan upacara adat masyarakat Bali yang bertujuan untuk pembersihan diri, dimana 6 gigi taring yang berada pada rahang manusia yang sudah tumbuh dewasa dikikir sampai rata. Tujuannya yaitu untuk menghilangkan sifat buruk yang disimbolkan oleh ke – 6 gigi taring tersebut. 

3. Upacara Tumpek Landep 


Upacara tumpek landep merupakan upacara adat masyarakat Bali dimana senjata dan juga peralatan yang dimiliki masyarakat Bali disucikan dengan cara diberi sesajen dan doa – doa. 

4. Upacara Melasti 


Upacara melasti merupakan upacara adat masyarakat Bali yang bertujuan untuk penyucian diri manusia dan kehidupannya. Upacara ini biasanya dilakukan sebelum memasuki hari raya Nyepi. 

5. Upacara Ngurek 


Upacara ngurek hampir sama dengan kesenian debus dari Banten, dimana para pemain yang terlibat dalam upacara ini wajib menusukkan keris ketubuhnya. Tujuan dari upacara ngurek ini yaitu manusia wajib untuk percaya dengan Tuhan Yang Maha Esa. 

6. Upacara Omed – Omedan 


Omed – omedan yang berarti saling tarik menarik. Para peserta yang terlibat dalam upacara omed – omedan ini akan saling tarik menarik dan kemudian diangkat untuk saling cium – ciuman. 

7. Upacara Penguburan Mayat di Trunyan 


Upacara ini merupakan upacara penguburan jenazah yang berada di desa Trunyan. Jenazah diletakkan disekitar pohon taru sehingga jenazah tidak berbau dikarenakan pohon taru dapat mengeluarkan enzim dan bau wangi. 

8. Upacara Mesuryak 


Upacara mesuryak merupakan upacara adat masyarakat Bali yang dilakukan dengan cara melemparkan uang ke atas. Upacara ini dilakukan pada saat hari raya Kuningan. 

9. Upacara Perang Pandan 


Upacara perang pandan merupakan upacara adat masyarakat Bali dimana orang – orang yang terlibat di dalamnya akan saling menghantamkan daun pandan yang berduri satu dengan yang lainnya. Upacara ini dipersembahkan untuk Dewa Indra. 

10. Upacara Megibung 


Upacara megibung merupakan upacara yang dilakukan sebagai bentuk kebersamaan dan juga kekeluargaan masyarakat Bali dimana masyarakat akan berkumpul untuk makan bersama – sama. 

11. Upacara Megedong – Gedongan 


Upacara megedong – gedongan merupakan upacara yang bertujuan untuk memohon keselamatan jiwa raga si bayi yang ada di dalam kandungan. 

12. Upacara Otonan 


Upacara otonan merupakan upacara kelahiran yang dilaksanakan oleh masyarakat Bali. Upacara ini dilaksanakan berdasarkan kelahiran pada wuku kalender Bali. 

13. Upacara Mecaru 


Upacara mecaru merupakan upacara yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan antara alam dengan manusia. 


Makanan Khas 

1. Ayam & Bebek Betutu 


Betutu merupakan makanan khas Bali yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. 

2. Babi Guling 


Babi guling merupakan makanan khas Bali yang terbuat dari anak babi yang perutnya diisikan bumbu dan sayuran lalu dipanggang sambil diputar – putar (diguling – gulingkan) sampai matang dengan ditandai perubahan warna kulit menjadi kecoklatan dan renyah. 

3. Sate Lilit 


Sate lilit merupakan makanan khas Bali yang diolah dengan menggunakan daging babi, ikan dan ayam. Daging tersebut akan dihaluskan lalu dicampurkan dengan parutan kelapa, santan, jeruk nipis, bawang merah dan merica kemudian dililitkan pada batang bambu lalu dipanggang. 

4. Lawar 


Lawar merupakan makanan khas Bali yang terbuat dari kacang panjang yang di potong – potong dan daging yang dicincang – cincang kemudian dicampur dengan bumbu Bali.

Tarian

1. Tari Barong

Tari barong merupakan tarian yang menceritakan tentang perseteruan antara kebajikan dan kejahatan.

2.      Tari Pendet
Tari pendet merupakan tarian yang dipertunjukkan sebagai penyambutan Dewa yang turun ke bumi.

3.      Tari Kecak

Tari kecak merupakan tarian yang dipertunjukkan oleh penari laki – laki yang duduk melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak”. Tarian ini menggambarkan kisah dari Ramayana.

4.      Tari Trunajaya


Tari trunajaya merupakan tarian yang menceritakan seorang laki – laki yang ingin memikat hati wanita.

5.      Tari Baris
Tari baris merupakan tarian yang dipertunjukkan untuk ritual keagamaan.

6.      Tari Puspanjali
Tari puspanjali merupakan tarian yang dipertunjukkan sebagai penyambutan kepada tamu yang datang.

Comments

Popular Posts