UPACARA METATAH (POTONG GIGI)

UPACARA METATAH


Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya melaksanakan upacara metatah (potong gigi). Pada tanggal 29 November 2012 saya dan keluarga saya melaksanakan upacara metatah di Bali tepatnya di daerah Tabanan desa Ubung Bali. Saya berangkat menuju Bali dari Jakarta dengan menggunakan pesawat. Saya tiba di Bali seminggu sebelum upacara metatah dimulai. Upacara metatah merupakan upacara keagamaan Hindu-Bali bila seorang anak sudah beranjak dewasa, dan diartikan juga pembayaran hutang oleh orang tua ke anaknya karena sudah bisa menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia. Tujuan dari upacara metatah, yaitu menghilangkan kotoran diri dalam wujud kala, bhuta, pisaca dan raksasa dalam arti jiwa dan raga diliputi oleh watak Sad Ripu sehingga dapat menemukan hakekat manusia yang sejati. Setibanya saya di Bali saya langsung disambut oleh saudara-saudara saya yang telah lama tidak bertemu. 
Keesokan harinya saya dan keluarga langsung menjalankan rangkaian upacara sebelum dilaksanakannya upacara metatah. Pertama, yaitu upacara magumi padangan, upacara ini juga di sebut mesakapan kepawon dan dilaksanakan di dapur. Kedua, yaitu upacara nekeb, upacara ini dilakukan di meten atau di gedong. Ketiga, yaitu upacara mabyakala, upacara ini dilakukan di halaman rumah di depan meten atau gedong. Keempat, yaitu upacara ke merajan, atau tempat suci di dalam rumah. Urut-urutan upacara di merajan yaitu : Memohon penganugrahan kepada Bhatara Hyang Guru, Menyembah Ibu dan Bapak, Ngayab caru ayam putih, Mohon tirtha (air suci) kepada Bhatara Hyang Guru, Ngerajah gigi (Menulis gigi dengan wijaksara) dan Di pahat taringnya secara tiga kali. Setelah semua rangkaian upacara selesai tibalah saatnya upacara utama yaitu upacara metatah. Urutan sebelum melaksanakan potong gigi, yaitu sembahyang kepada Bhatara Surya dan kepada Bhatara Sang Hyang Semara Ratih dan mohon tirtha kepada beliau berdua, ngayab banten pengawak di bale dangin, Metatah atau memotong / mengasah dua buah taring dan empat buah gigi seri pada rahang atas dan Turun dari tempat potong gigi, jalannya ke hilir dengan menginjak banten paningkeb. Sungguh rangkaian upacara yang panjang dan melelahkan, tetapi saya senang karena telah melewati salah satu dari sekian banyak upacara wajib yang harus dijalani oleh Umat Hindu. Sekian pengalaman yang dapat saya ceritakan dari upacara metatah.

Comments

Popular Posts